7 Sosok Di Balik Karya Yang Populer


Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika.Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, baik dalam atau ketiga orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.Contoh karya yang paling dikenal adalah karya Leonardo Da Vinci ( Monalisa ), Mark Zuckerberg ( Facebook ), dan masih banyak lagi.Tetapi tidak dengan karya yang populer era jaman ini, Langsung kita simak saja..

1. Maria Oentoe Tinangon, Pengisi Suara Bioskop 21


Setiap kali kita memasuki bioskop-bioskop 21 (twenty one) di Indonesia tentunya,kita akan selalu mendengar kalimat seperti ini : “Teater satu Telah dibuka. Para penonton yang memiliki karcis, dipersilahkan memasuki ruangan teater”. Suara merdu seorang perempuan yang sudah bertahun-tahun selalu menyapa para pengunjung bioskop itu ternyata milik Maria Oentoe Tinangon.

Suara itu direkam sekitar tahun 1986 jadi kurang lebih sudah 25 tahun menemani para penggemar film di bioskop. Mendengar nama Maria Oentoe sontak kita teringat sandiwara-sandiwara di radio jaman dahulu seperti : Saur Sepuh, Tutur Tinular atau Ibuku Malang, Ibuku Sayang. Yaa, wanita kelahiran tahun 1948 ini memang terkenal sebagai perintis dubbing di radio Indonesia. Wanita yang pernah bermain dalam film Pernikahan Dini (1987) ini, masih memiliki suara merdu yang sangat terjaga. Resepnya ia masih rutin minum air putih dari kendi setiap saat. Suara merdu yang keluar dari mulutnya seakan memiliki kekuatan yang sanggup memikat hati setiap orang yg mendengarnya.

Menanggapi dunia radio broadcasting terutama program sandiwara radio saat ini, tantangannya adalah kiranya kini masyarakat lebih menyukai tontonan di televisi daripada duduk manis mendengarkan radio. Namun demikian beliau tetap optimis, masih banyak penggemar acara ataupun sandiwara radio karena media radio lebih menjangkau daerah-daerah pelosok dan persentase yang memiliki radio lebih banyak. Selain itu tidak selamanya sandiwara di radio yang sukses besar tetapi ketika diangkat di layar kaca menjadi tidak sukses. Ini menunjukkkan media radio tetap mempunyai keunggulan tersendiri.

Contohnya sandiwara radio “Ibuku Malang, Ibuku Sayang” yang sukses di radio gagal meraup perhatian pemirsa TV pada waktu itu. Ruang imajinasi para pendengar radio lebih luas dan individual sekali, pendengar dapat membayangkan atau menebak-nebak sendiri gambaran mengenai tokohnya. Namun ketika di layar kaca, imajinasi penonton sangat terbatas tidak bebas menikmati cerita karena hanya manut dengan imajinasi sang sutradara sehingga membuat penonton tidak puas. Hingga sat ini Maria Oentoe merasa bersyukur karena lewat suaranya,ia dapat menghibur orang banya

2. Siti Rahmani Rauf, Penerbit Karakter Buku 'Ini Budi'

Ini Budi. Ini Ibu Budi. Ini Bapak Budi. Ini Wati Kakak Budi. Ini Iwan Adik Budi.
Bagi mereka yang mengenyam pendidikan sekolah dasar di era tahun 80-an hingga pertengahan 90-an, mata pelajaran kelas satu SD mungkin akan selalu mereka ingat. Berkat metode pembelajaran bahasa yang sekaligus menggunakan alat peraga, yang disebut Struktur Analitik Sinyesis (SAS) Bahasa Indonesia terasa menyenangkan.

Adalah Siti Rahmani Rauf, wanita asal Sumatera Barat yang menciptakan metode SAS dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas satu. Metode tersebut diciptakannya sekitar awal tahun 1980, setelah dirinya pensiun sebagai guru.

Usianya yang sudah menginjak angka 96, membuatnya kesulitan untuk mengingat sejarah penciptaan metode SAS. Salah satu hal yang diingatnya, dia diminta membuat metode SAS oleh rekannya, yang juga seorang guru.

“Wah, nenek agak lupa. Yang nenek ingat, waktu itu metode itu belum ada,” ujar Rahmani Rauf
Anak nomor enam Rahmani Rauf, Kamerni Rauf menjelaskan, saat itu buku peraga belum ada, namun buku paket Bahasa Indonesia telah ada. Buku peraga diperlukan untuk mempermudah dalam membaca dan menulis.

“Jadi buku paket ‘Ini Budi’ sudah ada. Si Budi itu bukan mami yang buat. Yang belum ada itu buku peraga membacanya,” kata Kamerni.

3. Ceci, Sosok Penenun Yang Ada Di Uang Rp.5.000,-

Natasha Annestessya, yang disapa Ceci, adalah gadis yang menjadi model pengrajin tenun Pandai Sikek di pecahan Rp 5.000. Kini, Ceci telah menetap California, dan membangun keluarga di sana.

Menurut ibunya, Anna Tuturaima, Rabu (26/12/2013) saat Ceci berumur 17 tahun dirinya mengikuti pemotretan dengan alat penenun Pandai Sikek, alat tenun Sumatera Barat yang dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percatakan Uang RI (Peruri). Ketika itu, Ceci adalah mahasiswi semester III jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI).

Di tengah kesibukannya sebagai pensiunan pemandu wisata anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah, Anna dengan santai menceritakan kisah anak pertamanya ini. Dari 80 kontestan yang mengikuti pemotretan, Ceci kemudian lolos dan menjadi model penenun di pecahan uang Rp 5.000 tersebut.

"Sambil pemotretan juga di tanya-tanya. Ceci yang kemudian dianggap paling pantas disandingkan dengan Tuanku Imam Bonjol," ucap Anna, ibu Ceci saat ditemui.

4. Jess Smith, Sosok Bayi Matahari Teletubbies


Awalnya seorang gadis berusia 19 tahun yang baru saja menggelar pesta ulang tahunnya ke -19 membuat status di jejaring sosial facebook yang berbunyi “I am the sun from Teletubbies. There has [sic] been quite a few people pretending to be ‘the sun’ but only I could tell you the real story.”  yang berarti “Akulah matahari dari Teletubbies, Ada beberapa orang berpura-pura menjadi ‘matahari’ tapi aku hanya bisa menceritakan kepada kalian cerita yang sebenarnya.”

Jess Smith nama gadis tersebut. Ia berasal dari Kent di Inggris. Mahasiswi Canterbury Christ Church University ini awalnya tidak mau mengungkap bahwa ialah bayi lucu tersebut. Namun setelah bercerita kepada beberapa teman di kampusnya, Ia pun didorong temannya untuk mempublikasikan ke publik.

Jess juga menunjukan bukti foto yang bisa menunjukkan kemiripan antara matahari di Teletubbies dengan dirinya saat tersenyum.

Menjadi pemeran sosok bayi matahari lucu tersebut Jess Smith dibayar 250 Pounds ditamabah kotak mainan.

5. Jerry West, Orang Yang Ada Di Logo NBA


Bagi para penggemar olahraga Basket NBA, pasti tidak asing dengan logo NBA yaitu logo dengan warna Biru, Merah dan siluet orang sedang memegang bola basket berwarna putih. Tapi sebenarnya apa itu hanya asal bikin saja atau merupakan siluet seseorang yang berarti di dunia NBA sehingga dijadikan sebagai logo olahraga di Amerika Serikat ini.

Jerry West, dialah orang yang menjadi siluet didalam logo NBA tersebut. Pemain yang kerap dijuluki Mr Clutch ini disebut sebagai guard terbaik, bukan hanya karena tinggi badan dan aspek atletisnya, melainkan karena sangat seringnya Jerry West mengalami insiden berdarah. Seringkali West harus dibopong, bahkan ditandu saat keluar dari lapangan karena cedera yang dialaminya. Ia juga tak jarang mengalami patah tulang hidung saat bertanding.

Jerry Alan West (lahir 28 Mei 1938) adalah veteran pemain NBA yang memainkan seluruh karir profesionalnya untuk LA Lakers. Julukan yang diberikan kepadanya "Mr Clutch", diberikan karena kemampuannya untuk membuat bermain sebagai pengatur dalam pertandingan-pertandingan besar, seperti yang terkenal ketika lemparannya mengalahkan 60-kaki saat Final NBA tahun 1970 melawan New York Knicks.

Jerry West tercatat 14 kali memperkuat 'All Star Team', namun baru satu kali memenangi pertandingan. Ia menjadi orang ketiga yang mencetak lebih dari 25-ribu poin, wajar saja jika West di juluki bintang NBA sepanjang masa, karena dalam setiap pertandingan rata-rata ia mencetak 27 poin. Klimaksnya, pada tahun 1997, West resmi dimasukkan ke dalam daftar 50 pemain terbaik dalam sejarah NBA, bersama Shaquille O'Neal, Dominique Wilkins, Wilt Chamberlain, Magic Johnson dan lain-lain.

6. Alina Ilinichna

Kecil, menggemaskan, memiliki gigi kelinci, suka mengenakan kerudung pink, punya banyak teman binatang yang lucu, dan suka mengganggu sahabatnya si beruang. Sudah bisa ditebak siapakah ia? Yaps, ia adalah Masha dalam serial kartun Masha and The Bear. Sejak kemunculan di salah satu televisi swasta di Indonesia, sosok Masha telah merebut banyak sekali hati dan perhatian masyarakat Indonesia. Tidak hanya anak kecil, orang-orang dewasa pun sangat suka dengan si Masha ini.

Suara yang sangat menggemaskan juga menjadi daya tarik tersendiri. Tahukah Anda siapa pengisi suara si Masha ini? Untuk Masha versi bahasa Rusia, pengisi suaranya adalah Alina Ilinichna Kukushkin. Sementara untuk Masha versi bahasa Inggris, pengisi suaranya adalah Elsie Fisher. Keduanya sama-sama sosok anak kecil yang sangat berbakat.

7. Eiji Tsuburaya, Pencipta Ultraman

 

Tangan dingin Tsuburaya melahirkan film pertama Godzilla (1954) bersama sutradara Ishiro Honda dan produser Tomoyuki Tanaka. Tsuburaya, Honda, dan Tanaka dikenal sebagai trio emas perusahaan film Toho. Bukan tanpa alasan, mereka tidak berhenti menciptakan terobosan dalam film efek visual. Di antaranya menggunakan stuntman untuk kostum monster, hal yang belum terpikirkan kala itu.

Momentum kejayaan Tsuburaya berlanjut ketika ia bisa memiliki studio sendiri, Tsuburaya Productions. Pada 1966, lahirlah UltraQ, film pertama serial Ultraman. Seperti Godzilla, Tsuburaya mencetuskan ide makhluk raksasa. Selang setahun Ultraman muncul dan menyita perhatian seluruh Jepang. Sejak saat itu, ‘adik-adik’ dan penerus Ultraman tidak berhenti dimunculkan walaupun Tsuburaya telah meninggal pada 1970.

Kini, sudah ada sekian judul serial Ultraman. Ultra Seven, Ultraman Ace, Ultraman Taro, hingga Ultraman Leo pernah menghiasi layar kaca Indonesia di era 1990-an. Sempat terhenti, serial ini berlanjut hingga yang terakhir adalah Ultraman X pada 2015. Tak pelak lagi, keberhasilan serial Ultraman menaklukkan dunia dewasa ini, berasal dari tangan dingin Eiji Tsuburaya.Dan baru baru ini google merayakan ulang tahunnya yang ke 114 tahun.

Source:
- http://www.kaskus.co.id/thread/51e6697e6012436e4f000000/mengenal-maria-oentoe-tinangon-pemilik-suara-indah-di-studio-jaringan-bioskop-21
- http://metro.sindonews.com/read/909126/31/nenek-rauf-sengaja-tonjolkan-tokoh-budi-1412614800
- http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/12/26/2056071/Kisah.Ceci.Gadis.Penenun.di.Uang.Rp.5.000
- http://fokusterkini.com/2014/12/25/cantiknya-jess-smith-pemeran-sosok-bayi-di-dalam-matahari-teletubbies/

No comments

Post a Comment

Home