8 Tragedi Karena Selfie di Indonesia

Swafoto atau foto narsisis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Foto narsisis sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Di industri hiburan Korea, istilah yang digunakan adalah selca (singkatan untuk self camera).Pose yang digunakan umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan kamera yang diarahkan ke diri sendiri, atau bisa juga melalui cermin. Objek foto ini biasanya hanya si fotografer atau beberapa orang yang bisa dijangkau oleh fokus kamera. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan "foto narsisis kelompok".Tetapi selfie kali ini berujung petaka di dalam negeri!Ayo kita simak langsung:

1.Erri Yunanto,Pendaki yang selfie di puncak atas Kawah Merapi

Wajah Theofilus Dicky, kawan Erri, yang mengabadikan gambar Erri di puncak Merapi, terlihat layu saat ditemui di Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Selo, Boyolali, kemarin.  Dia mengaku baru tidur beberapa jam saja semenjak adanya kejadian tersebut.
Ya, masih teringat jelas di memori Dicky bagaimana rekannya tersebut jatuh ke kawah Merapi.
Sebelum Eri naik ke batu di puncak Merapi,  Sabtu (16/5), ada pendaki yang berhasil naik dan berfoto di sana. Kepada Dicky dan Erri, pendaki itu berkata tidak usah naik ke puncak Garuda bila ragu-ragu.
“Saya juga bilang pada dia (Erri) kalau ragu-ragu tidak usah naik, mending turun. Namun, ternyata dia berhasil sampai ke atas,” katanya.
Ketika hendak turun inilah Erri terlihat ragu-ragu. Sebelum turun, Erri meminta Dicky untuk berjaga di depannya. Hal itu agar dia tidak kebablasan saat turun nanti. Namun takdir berkata lain, saat hendak turun itu Erri malah terpleset ke samping dan jatuh ke kawah.
“Motivasinya memang pengen banget foto di situ,” kata Dicky. Melihat temannya jatuh dalam kawah, Dicky sontak ingin menolong temannya itu.
Sayang, kejadian tersebut hanya terjadi dalam hitungan menit. Begitu cepat Erri terjatuh sehingga dia tak mampu menolong.
“Topinya sempat jatuh, saya sempat melihat posisinya jatuh. Ketika saya mau mendekat dan menolong, diberi saran pendaki lainnya untuk memberitahukan ke bascamp saja, sebab bila menolong sendiri terlalu beri-siko,” tandasnya.

2. Foto Bareng di Depan Ombak, Susiana Tewas di Pantai Bajulmati Malang
Foto Bareng di Depan Ombak, Susiana Tewas di Pantai Bajulmati Malang

Asyik berfoto bersama rekan-rekannya di Pantai Bajulmati, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Susiana (20), harus kehilangan nyawanya, Minggu (17/5/2015).

Warga Desa Banjarsari RT1/RW1, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto itu tak bisa menyelamatkan diri saat ombak tinggi menggulungnya bersama enam rekannya yang lain.

Awalnya, Susiana dan rombongannya datang ke pantai tersebut, Minggu (17/5/2015) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.

“Mereka datang pakai tiga mobil. Jumlah wisatawan mungkin sekitar 20-an orang," ujar AKP Nyoto Gelar, Kasatpol Air Polres Malang.

Setelah itu, Susiana dan enam rekannya sibuk berfoto bersama (groufie).
Saat foto pertama, ombak masih kecil. Namun, ketika berfoto untuk kedua kalinya, ombak tinggi menelan mereka.

"Ada tujuh orang yang kena ombak. Tapi yang enam kemudian bisa menyelamatkan diri," jelasnya. Sedang Susiana tidak bisa menyelamatkan diri dan ditemukan tewas,”

Menurutnya, rombongan tersebut masuk ke pantai itu tanpa ada laporan.
“Sekarang musim angin barat. Kecepatan anginnya saja 20 knot, dengan ombak tinggi. Meski kita sudah pasang banner, spanduk, nampaknya kurang diperhatikan," pungkas Nyoto.

Korban Susiana kemudian dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.


3. Asyik Berfoto di Pantai Karang Paranje, Pemuda Tewas Terseret Ombak
Foto: Ilustrasi/Metrotvnews.com

Devi Mihfaudin, 20, warga Kampung Cioyan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong, Garut, Jawa Barat, ditemukan tewas di Pantai Karang Paranje, Cibalong, Garut, Jawa Barat, Minggu (17/5/2015). Devi jatuh saat berfoto sendiri (selfie) di bibir pantai.

"Laka (kecelakaan) laut terjadi ketika korban berfoto di pinggir pantai sekitar jam 16.30. Tiba-tiba datang ombak dari belakangnya dan korban terseret kelaut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Sulostyo Pudjo saat dihubungi Metrotvnews.com, Senin (18/5/2015).

Tim Search and Rescue (SAR) Polair Garut bersama warga setempat langsung mencari korban. Korban berjenis kelamin laki-laki itu akhirnya ditemukan satu jam kemudian.

"Pada jam 17.30 akhirnya korban ditemukan tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) dalam keadaan sudah meninggal dunia," katanya.

Korban pun dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Usai divisum, korban diserahkan kepada keluarganya.


4. Kereta Api Meluncur Kencang ke Arahnya,Remaja ini asyik Selfie

Foto Selfie kembali menelan korban. Tomi Luki Saputra, remaja berusia 17 tahun asal Madiun, Jawa Timur tewas seketika tersambar Kereta Api Brantas jurusan Kediri-Pasar Senen Jakarta. Ketika kereta melaju kencang ke arahnya, Tomi justru asyik berpose Selfie. Nyawa siswa SMKN 1 Kota Madiun itu langsung melayang begitu tubuhnya terhantam Kereta Api Brantas.

Kejadian nahas ini terjadi pada Jumat (20/2) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu Tomi dan rekan-rekannya sedang asyik berfoto Selfie di rel kereta api di Kelurahan Winongo, Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur. Selain Tomi, remaja lain yang nongkrong di lokasi tersebut yakni Nani Suwandi, Faizal Zaki, Alda Trisnada, dan Aris Febriana. Mereka masih warga Madiun Kota.

Dari arah barat, Kereta Api Brantas jurusan Kediri-Pasar Senen Jakarta meluncur kencang di perlintasan tersebut. Mereka spontan melompat kaget saat jarak kereta sekitar 20-an meter dari lokasi mereka berfoto Selfie. Malangnya Tomi tidak mengetahui datangnya kereta sebagaimana teman-temannya. Pada saat itu ia masih sayik berfoto Selfie di detik-detik kereta menghantam tubuhnya.

Fenomena rel kereta api dijadikan lokasi nongkrong membuat Manajer Humas PT KAI Daops VII Kota Madiun, Sugeng ngelus dada. Ia mengaku kerap dibikin pusing oleh anak-anak remaha yang gemar nongkrong di area perlintasan kereta api. Padahal, area perlintasan tersebut yang jadi kegemaran lokasi nongkrong itu banyak di jalur cepat.


5. Terpeleset Saat Foto Selfie, 2 Pelajar SMK 13 Malang Terjatuh di Coban Baung

image
Dua orang pelajar asal SMK 13 Malang dikabarkan terjatuh dan hilang di air terjun coban baung, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Sabtu (28/3/2015) petang.

Informasi yang didapatkan wartabromo menyebutkan, kejadian tersebut dialami oleh dua orang pelajar bernama Reza (17), dan Sarip (17) pelajar asal SMK 13 Malang yang diduga terpeleset lalu terjatuh saat sedang foto selfie.

“Kejadiannya sekitar pukul 4 sore,” ujar salah seorang petugas Polsek setempat.
Hasil laporan sementara yang didapatkan petugas Polsek Purwodadi menyebutkan, Reza dan Sarip datang ke kawasan air terjun Baung bersama 7 orang temannya setelah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di wilayah Lawang Malang.

Ia bahkan sempat mampir ke rumah salah seorang temannya yang ada di Purwodadi dan dilanjutkan jalan-jalan ke kawasan air terjun Baung.

Sesampainya di lokasi, Reza yang beralamatkan di Sengkaling Malang dan temannya Sarip hendak berfoto selfi ditebing air terjun.

Namun saat bersamaan diduga Reza sempat terpeleset sehingga Sarip yang berada di dekat dengan Reza bermaksud menolong, namun naas, Sarip ikut tertarik dan keduanya terjatuh kebawah air terjun dengan ketinggian kurang lebih 50-70 meter.

Hingga berita ini ditulis, Tim SAR gabungan langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian keduanya.


6. Dua turis tewas terseret ombak saat berfoto di Pantai Tanjung Bloam

Dua orang turis, Fatna Husni dan Lalu Sukma Wardana (28 tahun), ditemukan tewas oleh tim Badan SAR Nasional Mataram setelah tenggelam di Pantai Tanjung Bloam, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sekitar pukul 14.30 WITA. Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram Lalu Wahyu Efendi, mengatakan penemuan jasad dua wisatawan itu sekitar pukul 17.30 WITA.

"Informasi yang kami terima dari tim yang ada di lapangan, jenazah korban sudah tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong, Kabupaten Lombok Timur, malam ini," kata Wahyu ketika dihubungi di Mataram, seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/5).

Bukan hanya Fatna dan Sukma tewas terseret ombak. Wahyu mengatakan tim Basarnas Mataram masih mencari satu orang pelancong lain, yakni Johan, warga Kabupaten Lombok Timur. Dari informasi diperoleh, Fatna Husni adalah warga Samarinda, Kalimantan Tengah. Sedangkan Lalu Sukma Wardana berasal dari Setanggor, Kabupaten Lombok Timur.

Wahyu mengatakan, penyebab tewasnya kedua wisatawan bermula ketika mereka sedang berfoto bersama dengan dua orang rekan lainnya di pinggir pantai. Tiba-tiba ombak besar datang dan menggulung keempatnya hingga terseret ke tengah laut.

Namun, satu orang atas nama Abdul Aziz, warga Kabupaten Lombok Timur, berhasil selamat. Sedangkan tiga orang rekannya yang lain tidak berhasil menyelamatkan diri. Tim Basarnas Mataram dibantu masyarakat berhasil menemukan dua jasad korban sekitar empat jam kemudian.

7. Seorang Mahasiswa Hilang Terseret Ombak Saat Selfie di Pantai Klayar

Keindahan panorama Pantai Klayar Desa Sendang Kecamatan Donorojo, Pacitan sungguh menghipnotis pengunjung. Banyak wisatawan sengaja mengabadikan momen istimewa tersebut dengan selfie berlatar belakang pemandangan pantai. Sayang, mereka tidak menyadari bahaya mengancam sewaktu-waktu.

Ini seperti dialami Alfinizar (21), warga Desa Wulung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pria yang berstatus mahasiswa itu terseret ombak saat selfie di salah satu tebing Pantai Klayar, Minggu (24/8/2014) siang. Hingga pukul 16.30 WIB, tubuh korban belum ditemukan.

Kapolsek Donorojo AKP Moch Syamsul menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, sebelum kecelakaan terjadi korban sempat mengajak rekannya bernama Bagus Tri Yunianto untuk berfoto bersama di tempat kejadian.

Mengetahui kondisi permukaan air laut tidak menentu, rekan korban menolak. Korban pun akhirnya berfoto sendiri sebelum naas menimpanya.

"Informasinya saat kejadian korban sedang foto di dekat tebing sebelah timur. Fotonya menggunakan alat itu (tongsis)," terang Moch Syamsul dihubungi detikcom.


8. Pecinta Alam Tewas Karena Selfie Di Curug Grenjang



Seorang pecinta alam asal Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Andreas Stefani (28), meninggal dunia akibat tenggelam di Curug (air terjun) Grenjang, Desa Kemutug Kidul, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).

Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 WIB saat korban bersama dua pecinta alam, Rita Widiawati (32), warga Perumahan Griya Satria Mandala Tama, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, dan Giar Siana (22), warga Desa Bantuanten RT 01 RW 01, Kecamatan Cilongok, Banyumas, menuju ke Curug Grenjang untuk berlibur dan mengikuti bakti sosial bersih gunung.

Sesampainya di lokasi, Rita dan Giar langsung mengambil foto sedangkan korban berniat untuk berenang di sungai yang berada di bawah Curug Grenjang. Sebelum terjun ke sungai, korban lebih dulu menempatkan telepon seluler untuk membuat video dokumentasi terkait aktivitasnya saat berenang di sekitar Curug Grenjang.

Akan tetapi selang 15 menit, korban berteriak meminta tolong dan teriakan tersebut terdengar oleh dua rekannya sehingga mereka segera mendekati sungai serta mengetahui korban telah tenggelam. Rita dan Giar pun berupaya menolong korban dengan menggunakan bambu namun korban tidak ditemukan.

No comments

Post a Comment

Home